Sebelum menjelang UTS, gue masih di sibukan sama tugas mata kuliah praktikum bayangkan aja seminggu ada 2 modul praktikum yang harus gue kumpulin terus ada pengumuman minggu depannya akan dilaksanakan UTS sementara ini tugas praktikum belum gue kerjain sama sekali. Persyaratan yang harus gue penuhi untuk mengikuti UTS adalah gue harus menyertakan atau menyetorkan bukti kwitansi pembayaran ke pihak Tata Usaha untuk mendapatkan surat pernyataan yang akan di berikan ke pihak Program Studi agar gue bisa mendapatkan kartu UTS. Syarat mengikuti UTS adalah harus memiliki kartu UTS dan syarat mendapatkan kartu UTS adalah gue harus menyetorkan bukti kwitansi pembayaran semester sekarang.
Tapi alhamdulilah akhirnya gue bisa mendapatkan kartu UTS jadi minggu depannya gue bisa mengerjakan UTS dengan tenang dan tanpa beban pikiran. Hari pertama UTS kebagian jadwal Al - Jabar dan PTI, gila hari pertama UTS gue udah harus mengerjakan matematika al jabar, hal yang paling gue gak suka adalah matematika dan hari pertama kebagian matematika ha ha ha ha ha ha ha langsung tegangan tinggi tiba - tiba otak gue jadi panas baru aja hari pertama UTS otak gue harus udah bekerja keras mengerjakan matematika al jabar.
Hari yang di tunggu - tunggu akhirnya datang juga, jam 04.30 gue langsung terbangun dari mimpi buruk gue tanpa pikir panjang lagi sambil gue kucek - kucek mata yang masih rempet tapi gue paksain aja buat pergi ke kamar mandi. Tanpa pikir panjang di dalam kamar mandi gue langsung tanggalin pakaian gue dan gue basuh tubuh gue dengan segayung air yang dingin, byurrrrr........ byurrrr..... byurrrr..... gila dingin banget. Dengan rasa dingin itu membuat mata gue menjadi terbuka lebar. Tak lupa untuk mengerjakan shalat subuh, selesai solat subuh gue langsung buka buku file gue dan langsung menghapal. Gila baru liat angka - angkanya aja kepala gue udah panas terus mata gue udah buyar alamak gimana nanti pada saat gue ngerjain tu soal - soal al jabar pasti yang gue lakuin hanyalah menundukan kepala sambil memegang kepala.
Dari kejauhan dosen berjalan dengan cepat dan memasuki kelas sambil membawa berkas lembaran untuk jawaban dan soal yang akan di UTS kan. Lembaran soal sudah di sebarkan dan lembaran untuk jawaban sudah di bagikan anak - anak yang lain udah pada mengheningkan cipta memandang soal al jabar. Suara - suara kecil sudah mulai terdengar suara berdecit kertas udah gue denger juga dan alhasil setelah gue lihat lembaran soalnya semuanya di luar jangkauan gue. Anak - anak yang lain udah mulai resah gue apalagi keringat udah mulai bercucuran dari dahi gue saking susahnya ngerjain tu soal sampai - sampai keringat dingin keluar. Dosen pengawas udah bulak - balik, maju dan mundur kesana kemari dan anak - anak mulai cemas.
Beberapa mahasiswa sudah ada yang kena tilang sama tu dosen pengawas, kepala gue sampe gak bisa lenggak lenggok ke kanan dan ke kiri sedangkan masih banyak soal - soal yang belum gue kerjain semuanya terasa gelap. Dari beberapa soal yang dosen kasih cuman setengahnya aja yang bisa gue kerjain. Disini gue gak bisa berkutik sama sekali tengok sini gak bisa tengok sana gak bisa sedangkan yang kena ultimatum udah ada dan itu membuat gue semakin takut aja.
Gila pengawasnya kiler banget nengok sini di tanya negok sana di tanya udah mati gaya semua di dalam kelas gue. Dari pada lembaran jawaban gue di ambil sama tu pengawas kiler ya meskipun setengahnya lagi masih belum gue kerjain dari pada tengok sana tengok sini soal yang di anggap gue gak bisa di kerjain sama sekali gue tulis kembali di lembaran jawaban lumayan tu lahan kosong bisa keisi.
Time is over, gue serahin seadanya yang bisa gue isi percuma gue duduk terus namun gak ada yang bisa gue lakuin dari pada nyontek, lirik sana sini dan ketauan sama dosen bisa di ambil tuh lembaran jawaban gue ditambah pengurangan nilai.
Images : http://iydhapoex.blogspot.com/2012/03/cara-menghadapi-dosen-killer.html
sabar :D
ReplyDeletecemungudt kaka' hhehhe